Minggu, 16 November 2014

Mitos Ular Naga di Sungai Mahakam

     Kisah ini dipercayai warga di pedalaman hutan Kalimantan. Mereka percaya bahwa di Sungai Mahakam yang membelah hutan-hutan di Kalimantan dihuni oleh ular berkepala mirip lembu atau kerbau. Di kawasan Serawak disebut Nabau, atau di pedalaman Mahakam dan Kutai Kartanegara di sebut Ular Naga Lembu.
     Beberapa kali penampakan ular naga di Kalimantan sukses terekam kamera dan membuat heboh bukan saja masyarakat sekitar Sungai Mahakam, melainkan juga masyarakat dunia. Bagaimana tidak, ular naga di Kalimantan nan tampak tersebut diperkirakan memiliki panjang hingga 40 meter.
     Ternyata penampakan ular naga di Kalimantan itu tak hanya sekali terjadi, namun beberapa kali. Semakin banyak saksi mata nan melihatnya, semakin banyak orang percaya bahwa ular naga di Kalimantan itu memang ada yang jauh di pedalaman hutan Kalimantan.
     Kemunculan ular naga di Kalimantan pertama kali terdengar pada 2009, nan dilihat oleh anggota tim wilayah bala banjir dari sebuah helikopter. Ketika helikopter melintas di atas Sungai Serawak, Malaysia, di sebelah utara Kalimantan, sebuah penampakan ganjil tampak dari ventilasi helikopter. Terlihat sesuatu berbentuk panjang berlenggak-lenggok di dalam sungai membentuk riak-riak air di sepanjang jalannya.
     Segera salah satu penumpang helikopter mengambil gambar penampakan aneh itu dan diperolehlah gambar binatang nan diperkirakan ular nan sangat besar tengah berenang di sungai itu. Foto itu sendiri diperkirakan diambil pada 11 Februari 2009. Segera setelah itu, koran Utusan Serawak memuat foto itu dan diikuti oleh New Straits Times di Kuala Lumpur juga The Telegraph , Inggris.

     Tentunya foto penampakan ular naga di Kalimantan itu segera membuat heboh bukan saja masyarakat sekitar sungai, melainkan juga global internasional. Namun, pastinya masyarakat sekitar Sungai Serawak nan paling cemas dengan warta itu sebab sungai itu sendiri menjadi bagian krusial dalam transportasi kehidupan sehari-hari.
     Maka wajar bila kemudian Sungai Mahakam di pedalaman hutan Kalimantan ini dijadikan sebagai setting film berjudul: Anaconda pada 1990-an.
     


     Pada 2010, global kembali gempar dengan warta penampakan ular naga di Kalimantan. Kali ini beritanya lebih menghebohkan sebab banyak saksi mata dalam peristiwa ini dan mereka berpapasan langsung dengan ular raksasa ini.
     Ketika itu sebuah longboat menyusuri Sungai Mahakam Ulu dari Long Bagun ke Long Pahangai, tepatnya di kawasan Kutai Barat. Ketika longboat tiba di kampung Long Tuyuq nan merupakan hulu Riam Haloq, para penumpang longboat melihat sepasang ular raksasa dari arah berlawanan. Melihat itu, impulsif sang motoris pengendaralongboat segera menepikan perahunya sebab tak ingin menganggu jalur sepasang ular naga tersebut dan mereka sebab takut akan menjadi korban.
     Untungnya, sepasang ular naga di Kalimantan itu seolah tak terganggu denganlongboat dan para penumpang di atasnya. Ular naga Di Kalimantan itu berlalu begitu saja. Perasaan lega, sekaligus takjub, dan shock tentunya dirasakan para penumpang longboat saat itu. Begitu ular berlalu, mereka langsung mengambil gambar ular itu dengan kamera ponsel.
     Konon kabarnya, kedua ular naga di Kalimantan ini berkelamin jantan dan betina. Itu terlihat dari tanduk nan dimiliki salah satu naga nan diduga jantan dan naga nan lain tak memilikinya nan diduga sebagai betina. Sepasang naga sejoli ini juga berkaki. Warnanya hitam legam dan memiliki panjang kurang lebih 40 m dengan diameter sekitar 60 cm.
     Bagi kalian yang belum pernah mendengar berita ini, berikut cuplikan dari kompas.com tanggal 5 Februari 2010. Kompas mengambil berita ini dari kaltim.tribun.co.id yang masih merupakan media grup Kompas.



Sumber : 

http://www.binasyifa.com/239/19/27/ular-naga-di-kalimantan-fantastis.htm
http://dodkop.blogspot.com/2014/05/mitos-horor-sungai-di-indonesia.html#ixzz3JDlK5Xul
http://xfile-enigma.blogspot.com/2011/06/flashback-foto-sepasang-naga-kutai-yang.html

Meningkatkan Kemampuan Menulis dengan Baik dan Benar

Untuk mencapai tujuan khusus yaitu menulis dengan baik dan benar, kita harus memahami proses  penalaran. Berikut ini adalah fakta-fakta yang harus dikuasai untuk meningkatkan kemampuan menulis  sehingga kita dapat menulis dengan baik dan benar.
Fakta pertama yaitu “Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia”.  Berdasarkan fungsi Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia dibagi menjadi dua bagian yaitu fungsi bahasa secara umum dan fungsi bahasa secara khusus. Selain itu, kedudukan bahasa indonesia yaitu sebagai bahasa nasional, bahasa negara. Dengan fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia inilah sebagai dasar dalam penulisan karena Bahasa Indonesia kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Fakta kedua yaitu “Ragam Bahasa”. Ragam bahasa diartikan sebagai variasi bahasa menurut pemakaian yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi, masalah yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju, dan media sarana yang hendak digunakan. Dengan ragam bahasa kita dapat menguasai atau mengetahui kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa.
 Fakta ketiga yaitu “Ejaan”. Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (katakalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai makna. Ejaan memiliki tiga aspek yaitu aspek fonologis, aspek morfologis dan aspek sintaksis. Adapula ejaan yang disempurnakan atau disebut EYD.
Fakta keempat yaitu “Diksi”. Diksi merupakan pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara atau yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata-seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami. Diksi terdiri dari delapan elemen, yaitu fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata enda, kata kerja, infleksi dan uterans.
Fakta kelima yaitu “Kalimat Efektif”. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada pada pikiran pembicara dan penulis. Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna.
Fakta keenam yaitu “Alinea dan Pengembangannya”. Alinea atau paragraf adalah kesatuan pikiran yang lebih luas daripada kalimat, alinea berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai satu gagasan atau satu tema. Maka dengan alinea dan pengembangannya ini memudah kan pengertian dan pemahaman terhadap suatu tema penulisan yang ditulis oleh penulis serta memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
Fakta ketujuh yaitu “Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah”. Dalam menyusun sebuah karangan ilmiah terdapat berbagai faktor yang harus diperhatikan sebelum membuat sebuah karangan ilmiah. Berikut ini adalah pembahasan mengenai faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah karangan ilmiah:
a.    Pemilihan topik
b.    Pembatasan topik
c.    Pemilihan judul
d.   Menentukan tujuan penelitian
e.    Menentukan kerangka karangan (outline)
f.     Langkah-langkah penulisan karya ilmiah

          Fakta kedelapan yaitu “Kerangka Karangan”. Kerangka merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
          Fakta yang terakhir yaitu “Kutipan dan Daftar Pustaka”. Kutipan adalah pengambil alihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan itu sendiri. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya, hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya telah kita kutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Selain itu menurut jenisnya kutipan dibedakan menjadi dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Daftar pustaka atau biasa disebut bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya yang dijadikan sumber atau rujukan untuk sebuah buku atau bentuk tulisan lain.

Dari beberapa fakta diatas maka dapat disimpulkan bahwa fakta diatas mampu membuat kita meningkatkan kemampuan menulis kita apabila kita menguasai dan mengaplikasikan fakta-fakta diatas kedalam tulisan yang akan kita buat. Maka dengan fakta- fakta diatas kita dapat membuat tulisan dengan baik dan benar.