Minggu, 30 Desember 2012

Manajemen Sumber Daya Manusia

     Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.

Macam-macam sumber daya manusia
Digolongkan dalam :

- Berdasar sifatnya, terdiri dari

  1. Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang banyak membutuhkan kekuatan atau ketahanan fisik.
  2. Tenaga kerja rohani, diamana dalam melakukan pekerjaannya banyak membutuhkan daya pikir, daya kreasi, daya imajinasi
- Berdasar kualitasnya, dapat dibagi dalam :

  1. Tenaga kerja terdidik, untuk melakukan pekerjaan disyaratkan memiliki pendidikan tertentu.
  2. Tenaga kerja terlatih, biasanya ketrampilan yang dimiliki dari pengalaman kerja atau pelatihan dibidang tertentu atau dengan shortcourse.
  3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, untuk melakukan pekerjaannya tidak dituntut pendidikan atau latihan tertentu.
Perkembangan sumber daya manusia
     Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia – bukan mesin – dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
     Unsur MSDM adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
     Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas)
     Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.[rujukan?] Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. 
     Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Pemanfaataan sumber tenaga kerja dan kompensasi 
Sumber Tenaga Kerja:
1. Dari dalam Perusahaan
2. Teman-teman Para Karyawan
3. Lembaga Penetapan Tenaga Kerja
4. Lembaga Pendidikan
5. Mayarakat Umum
Seleksi Tenaga Kerja
   Untuk memperoleh ppersonalia sesuai dengan kualitifikasi yang telah ditetapkan,  perlu adanya seleksi terlebih dahulu untuk memilih diantara semakin banyak calon personalia yang benar-benar memenuhi syarat.
1. Penentuan jenis (kualitas) tenaga kerja
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
3. Proses Seleksi

Pengembangan Karyawan
     Untuk lebih meningkatkan keterrampilan kerja dengan harapan agar tingkat produktivitas bertambah, mengurangi tingkat kecelakaan, mengurangi besarnya scrap(kerusakan hasil), meningkatkan gairah kerja.
     Terdapat 2 metode pengebangan karyawan yakni: dilakasanakan didalam dan oleh peruusahaan sendiri, dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain.

Kompensasi
     Adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang telah diberiakan untuk mencapai tujuan perusahaan beruapa upah dan gaji. Tiga macam teori upah ekonomi yaitu:
  1. Teori pasar, upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya.
  2. Teori standard hidup, upah harus memberikan jaminan kepada buruh untuk menikmati hidup yang layak.
  3. Teori kemampuan untuk membayar, tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar.
Hubungan perburuhan
     Hubungan Perburuan Pancasila, peburuhan ini terjadi karena buruh di satu pihak manajemen pihak lain saling membutuhkan.karyawan adalah manusia, yang hakasasinya harus dilindungi hal tersebut berhungan dengan hubungan perburuhan pancasila. Hubungan perburuan pancasila menghendaki pula agar setiap persoalan yang terjadi antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat sebagai tersirat dalam jiwa pancasila itu sendiri.
Bila terjadi ketidak-sekepakatan antar peburu dan manajemen buru mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antar mereka yaitu:
  1. boikot ( untuk menolak membeli barang-barang hasil produksi),
  2. pemogokan ( berhenti berkerja sehingga menurunkan kondisi perekonomian perusahaan),
  3. penghasutan ( untuk mendukung pemogokan yang dilakukan ),
  4. memperlambat kerja ( dilakukan oleh karyawan dengan cara mengurangi tingkat produktivitas mereka atau mengurangi jumlah produkyang dihasilakan.
Pejanjian Kerja Bersama (PKB)
     Pada umumnya buruh dalam posisi lemeh, untuk mengatasinya manajemen harus dihadapi oleh para pburuh secara bersama-sama dengan mengadakan perjajian kerja bersama (Collective Labor Agreement).
Hak-hak Buruh
  1. Besarnya gaji/upah minimal
  2. Tujangan-tujangan yang harus diterima
  3. Hak untuk mendapatkan santuna kecelakaan di temapt kerja
  4. Hak untuk mendapat promosi dengan sistem penilaian yang adil
  5. Hak untu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melelui program training yang diberiakan oleh perusahaan
  6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar kemauan sendiri
  7. Besar pesangon
Mengapa para pekerja mendirikan serikat pekerja ?
     Sebelum mengatahui mengapa para pekerja mendirikan serikat para pekerja kita cari tahu trelebih dahulu apa itu serikat pekerja ? Serikat pekerja adalah Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang berkesinambungan dan permanen dibentuk secara sukarela dari, oleh dan untuk pekerja

Alasan para pekerja mendirikan serikat pekerja adalah untuk:
  • Melindungi dan membela hak kepentingan kerja
  • Memperbaiki kondisi-kondisi dan syarat-syarat kerja melalui perjanjian kerja bersana dengan manajemen/pengusaha
  • Melindungi dan membela pekerja beserta keluarganya akan keadaan sosial dimana mereka mengalami kondisi sakit, kehilangan dan tanpa kerja (PHK)
  • Mengupayakan agar manajemen/pmgusaha mendengarkan dan mempertimbangkan suara atau pendapat serikat pekerja sebelum membuat keputusan
Hukum yang mengatur hubungan antar tenaga kerja dengan manajer
  1. Closed Shop Agreement, hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan)
  2. Union shop agreement, mengharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu tertentu.
  3. Open shop agreement, memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat kerja.
     Sumber hukum perburuhan adalah sumber hukum material dan sumber hukum formil. Adapun sumber hukum materiil dari hukum perburuhan adalah pancasila. Sedangkan sumber hukum formil dari hukum perburuhan adalah :
  • Undang-Undang
  • Peraturan lain yang kedudukannya lebih rendah dari UU seperti PP,KEPPRES.
  • Kebiasaan Adalah tradisi yang merupakan sumber hukum tertua, sumber dari mana dikenal atau dapat digali sebagian dari hukum diluar undang-undang, tempat dimana dapat menemukan atau menggali hukumnya
Kebiasaan bisa menjadi hukum apabila :
  • Syarat materiil: adnya kebiasaan atau tingkah laku yang tetap atau di ulang.
  • Syarat Intelektual: kebiasaan itu harus menimbulkan keyakinan umum bahwa perbuatan itu merupakan kewajiban hokum.
  • Adanya akibat hokum apabila hokum kebiasaan itu dilanggar.
  • Putusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Peburuhan baik daerah maupun pusat
  • Perjanjian perburuhan, perjanjian kerja atau peraturan perusahaan

Bagaimana serikat pekerja diorganisasi dan disahkan

     Bahwa berdasarkan UU No 21 Tahun 2000 Tentang Serikat pekerja/serikat buruh ditetapkan bahwa “Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya”.
Bahwa berdasarkan UU No 21 Tahun 2000 maka dapat diuraikan unsur-unsur Serikat pekerja/serikat buruh adalah sebagai berikut :
  • Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi;
  • Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan;
  • Serikat pekerja/serikat buruh bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab;
  • Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
Sumber:

Manajemen Keuangan Perusahaan


1. Peran dan tanggung jawab manajemen keuangan
Peran Manajemen Keuangan
     Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan.
Tanggung jawab manajemen keuangan
     Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung
jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain
meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan
pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer
keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

- Penganggaran modal
     Penganggaran Modal itu digunakan untuk membuat perencanaan proyek, investasi, dan bisnis. Tahapan-tahapan di dalamnya yang harus diketahui adalah mempelajari cash flow yang didapat dari laporan arus kas, metode capital budgeting untuk mengetahui layak atau tidak proyek / invetasi / bisnis dijalankan, dan terakhir risk and return.

Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
     Tersedia berbagai car penggolongan investasi aktiva tetap  yaitu:
  • Investasi penggantian umum.
Pada umumnya, penggantian invesatasi penggantian umum adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau sudah usang (obsolete) harus diganti dengan aktiva baru apabila produksi ingin tetap dilanjutkan. 
  • Investasi penambahan kapasitas.
Misalnya usulan penamvahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tuadan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
  • Investasi penambahan jenis produk baru.
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru di samping produk yang telah diproduksi.
  • Investasi lain-lain.
Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (air conditioner), dan lain-lain.

- Arus kas masuk
     Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
     Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dilaporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan.
Agar menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan yang dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku.

- Metode average rate of retunt
     Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average invesment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ditolak.

- Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau priode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.

- Metode net present value
     Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apa bila nilai sekarang penerimaan- penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, mak proyek ini dikatakan menguntungkan sehinnga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil (NPV negatif ), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.

- Metode Profitability index
     Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau profitability index (PI)-nya lebih besar 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
- Metode internal rate of return
     Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyatakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

2. Perencanaan keuangan
    Perencanaan keuangan adalah suatu proses mengelola keuangan yang dilakukan dengan disiplin, untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan. Semakin cepat Anda melakukan perencanaan keuangan Anda dan mulai berinvestasi, maka semakin kecil dana yang dibutuhkan. Hal ini tentunya akan menguntungkan Anda karena semakin banyak kebutuhan yang dapat Anda rencanakan.

Sumber:

Konsep nilai waktu dari uang

    Nilai waktu dari uang menunjukan perubahan nilai uang akibat berjalannya waktu. atau nilai uang dapat berubah seiring berubahnya waktu. Uang satu juta saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Disini waktu secara tidak langsung menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan nilai uang. 

1. Nilai yang akan datang
     Future Value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

FV = PV (1 + i)n
FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
i    = Suku Bunga (interest rate)
n   = Waktu (tahun/period)

Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :

FV = PV ( 1 + r )^n
FV = PV ( 1 + r / 360)^360n

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :

Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp. 2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga dimajemukkan setiap hari

Jawab :
1. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12)^2 = Rp. 2.508.800
2. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/12)^12(2) = Rp. 2.539.470
3. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/360)^360(2) = Rp. 2.542.397

      Nilai uang di masa mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku bunga tertentu yang berlaku di pasar keuangan. Misalnya suku bunga di pasar keuangan adalah 10% per tahun. Nilai uang masa mendatang dapat dihitung dengan menggunakan rumus FVIFr,n = (1 + r )^n
     Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu pada tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan meminjam uang untuk aktivitas bisnis.


2. Nilai Sekarang (Present Value)

Present Value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :

1

PVIFr,n = ———– = FV {(1 / 1 + r)}^n
(1 + r)^n

FV  = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV  = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
R    = Suku Bunga
n    = Waktu (tahun)

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :

Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali

jawab:
1. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12)^-2 = Rp. 7.971.939
2. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12/12)^-12(2) = Rp. 7.875.661

Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Rumusnya yaitu :

  1. Laba bersih ( Earning After Tax) + (Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)] atau disingkat EAT + Depreciation + Interest(1-T)
  2. Laba Oprasi (Earning before Interest & Tax Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan aktiva Tetap, atau disingkat EBIT (1-T) + Depreciation.
  3. Laba sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau Earning before depreciation, Interest, and Tax atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax) + ( Tax X Depreciation) atau disingkat EBIT atau EBITDA (1-T) + T(Dep.)1
      Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar (atau Rm) yang jharus lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko (atau Rf). Misalnya tingkat hasil pasar 20 %, itu lazim disebut “ Tingkat Diskonto” artinya alat untuk mengitung nilai tunai dari suatu hasil investasi di masa mendatang.
     Misal, investasi pada awal tahun Rp 1000, pada akhir tahun nilainya harus sebesar Rp 1200 pada tingkat diskonto 20%. Inilah yang disebut nilai masa mendatang (future Value). Sebaliknya, jika di masa mendatang akan menerima Rp 1200 pada tingkat diskonto 20% maka nilai sekarangnya adalah sebesar Rp 1000.
     Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana penerimaan uang di masa depan.

4. ANUITAS (Future Value of an Annuity)
    Anuiti adalah rentetan pembayaran atau penerimaan uang yang biasanya sama besar yang dibayarkan pada interval waktu yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. dimana Pembayaran atau penerimaan dapat terjadi pada awal tahun atau pada akhir tahun.

  • Nilai yang Akan Datang dari Suatu Anuitas
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas Biasa (Pembayaran atau penerimaan dilakukan pada akhir tahun) dengan bunga 10%

Awal tahun = 0


Akhir tahun 1, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^2 = 1.000(1+ 0,10)^n-1 , nilai RP. 1.210

Akhir tahun 2, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^1 = 1.000(1+ 0,10)^n-2 , nilai Rp. 1.100

Akhir tahun 3, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^0 = 1.000(1+ 0,10)^n-3 , nilai Rp. 1.000

Nilai yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 adalah = Rp. 3.310

  • Nilai yang Akan Datang dari Jatuh Tempo Anuitas
Pembayaran atau penerimaan dilakukan pada awal tahun (Annuity Due)Nilai yang akan datang anuitas jatuh tempo, @ 10%

Awal tahun , terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^3 = 1.000(1+ 0,10)^n , nilai Rp. 1.331

Akhir tahun 1, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+r)^2 = 1.000(1+0,10)^n-1 , nilai Rp. 1.210

Akhir tahun 2, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+r)^1 = 1.000(1+0,10)^n-2 , nilai Rp. 1.100

Akhir tahun 3, Nilai yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 = Rp. 3.641

  • Nilai Sekarang dari Suatu Anuitas
Nilai Sekarang Anuitas Biasa @ 10%

Nilai sekarang anuitas biasa, @ 10%

Awal tahun 0

Akhir tahun 1 1.000 a[1/(1+r)]^1 909,09

Akhir tahun 2 1.000 a[1/(1+r)]^2 826,45

Akhir tahun 3 1.000 a[1/(1+r)]^3 751,31

Nilai Sekarang Anuitas @ 10% 2.486,85
  • Nilai sekarang anuitas jatuh tempo, @ 10%
Awal tahun 1.000 a 1.000,00

Akhir tahun 1 1.000 a[1/(1+r)]^1 909,09

Akhir tahun 2 1.000 a[1/(1+r)]^2 826,45

Akhir tahun 3

Nilai Sekarang Anuitas @ 10% 2.735,54

Sumber: 

Manajemen Produksi

1. Perkembangan Manajemen Produksi
    Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya factor :
  • Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
     Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

  • Revolusi Industri
     Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
  1. Bertambahnya penggunaan mesin.
  2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja.
  3. Pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan komunikasi.
  4. Meluasnya system perbankan dan perkreditan.

     Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
  • Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
  • Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
     Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
  1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
  2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
  3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
  4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
2. Pengertian Manajemen Produksi
    Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Dalam peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:

  1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
  2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan.
  3. Pengertian produksi
     Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan(input) menjadi keluaran(output).
     Produksi dimaksudkan sebagai kegiatan pengolaha dalam pabrik, yang hasilnya berupa barang konsumsi dan barang produksi.



3. Pengertian Produksi
    Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. Untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan bagaimana pengendalian / pengawasannya. 
     Bahkan harus perlu difikirkan, kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu dan metode.

4. Proses Produksi
    Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui arti dari proses dan produksi. Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.    Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
    Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses produksi yaitu :
  1. produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
  2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Ciri-ciri proses produksi terus-menerus adalah : 
    1. Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk sangat kecil dan sudah distandardisir.
    2. Menggunakan product lay out atau departementation by product.
    3. Mesin bersifat khusus (special purpose machines)
    4. Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang tinggi.
    5. Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
    6. Tenaga kerja sedikit
    7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil
    8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak
    9. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fixed ( fixed path equipment ) menggunakan ban berjalan ( conveyor ).
    Kebaikan proses produksi terus-menerus adalah :
  1. Biaya per unit rendahbila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
  2. Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan tenga mesin.
  3. Biaya tenaga kerja rendah.
  4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
    Sedangkan kekurangan proses produksi terus-menerus adalah :
  1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
  2. Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi
  3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
    Ciri-ciri proses produksi yang terputus-putus adalah :
  1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan.
  2. Menggunakan process lay out (departementation by equipment).
  3. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan kurang otomatis.
  4. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
  5. Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
  6. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
  7. Persediaan bahan mentah tinggi.
  8. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang flexible (varied path equipment) menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift).
  9. Membutuhkan tempat yang besar.
   Kelebihan proses produksi terputus-putus adalah :
  1. Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan: 
  • process lay out
  • mesin bersifat umum (general purpose machines)
  • sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia.
   2. Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum.
   3. Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu  mesin. Sedangkan kekurangan proses produksi terputus-putus adalah :
  1. Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesan.
  2. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
  3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
  4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan tenaga kerja yang banyak dan mempunyai tenaga ahli.
5. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
   Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi:

  1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
  2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
  3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
  4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
   Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu:
  1. Proses
  2. Kapasitas
  3. Persediaan
  4. Tenaga Kerja
  5. Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi 
    Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya.
Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :
  1. Seleksi dan desain hasil produksi
  2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
  3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
  4. Rancangan tata letak dan arus kerja
  5. Rancangan tugas
  6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
7. Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi
    Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:

  1. Proses Pengolahan
  2. jasa-jasa penunjang
  3. Perencanaan
  4. pengendalian /pengawasan
8. Lokasi dan Lay out Pabrik
    Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. 
   Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya: Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.
    Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam; melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah. dan memungkinkan diadakannya perluasan usaha.
    Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup dan sebagainya. 

Rabu, 07 November 2012

Pemasaran

  1. Pengertian Pasar
  • Pengertian secara sempit, pasar adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa.  
  • Pengertian secara luas, pasar adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membli barang dengan harga tertentu.
- Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
  1. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
  2. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain
  3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
  4. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
2. Jenis-Jenis Pasar
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak).  Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
  • Pasar Nyata, pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
  • Pasar Abstrak, pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
  • Pasar Tradisional, pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
  • Pasar Modern, pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
  • Pasar Lokal
  • Pasar Daerah
  • Pasar Nasional dan
  • Pasar Internasional
3. Konsep-konsep inti pemasaran
    Mempelajari konsep inti pemasaran akan sangat membantu dalam memahami hakekat pemasaran. Kotler (2003:6-12) mengidentifikasi konsep inti pemasaran, antara lain :
  1. Target Markets and Segmentation, Segmentation berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar dapat diidentifikasi berdasarkan efek demographic, psychographic, dan perilaku konsumen. Perusahaan kemudian memilih dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.
  2. Marketplace, Marketspace, and Metamarket, Marketplace bersifat fisik seperti seseorang berbelanja di suatu toko. Marketspace bersifat digital seperti seseorang berbelanja melalui internet. Metamarket bersifat komplementer dari barang dan jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile metamarkets, terdiri dari : pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan asuransi.
  3. Marketers and Prospects, Marketer adalah seseorang / organisai yang berusaha mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan, dan pembelian) dari pihak lain / prospect.
  4. Need, Wants, and Demand, Marketer harus berusaha memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan berkaitan dengan sesuatu yang harus / menuntut pemenuhan, setidaknya untuk kelangsungan hidup, berinteraksi, dan berkembang. Untuk kelangsungan hidup manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah, dll. Kebutuhan berbeda dengan keinginan, walaupun setiap keinginan manusia selalu didasarkan / diturunkan dari kebutuhannya. Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis, dll. Keinginan ditunjukan oleh pilihan, seperti dalam hal makanan seseorang menginginkan roti dan yang lain menginginkan nasi. Suatu keinginan yang didukung oleh daya beli akan melahirkan permintaan. Jadi, permintaan seseorang atas suatu produk terkait dengan kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh kemampuan untuk mendapatkannya / daya belinya.
  5. Product, Offering, and Brand, Produk berkaitan dengan nilai, yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya.
  6. Value and Satisfaction, Kesesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan konsumen akan membentuk kepuasan bagi kosumen yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepuasan konsumen melibatkan komponen kinerja produk yang dibelinya dan tuntutannya (harapannya) atas produk tersebut. Tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kesesuaian antara kedua komponen itu. Kepuasan dapat juga dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian manfaat yang diperoleh konsumen dari suatu produk yang dibelinya dengan biaya / pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan kosumen berupa manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya yang dikeluarkan berupa uang, energi, waktu, dan mental. Agar dapat menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan / produsen harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang ditawarkannya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk itu.
  7. Exchange and Transactions, pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui penawaran. Ada 5 syarat terjadinya pertukaran, yaitu:
  • Sekurang-kurangnya terdapat 2 pihak
  • Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
  • Masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi.
  • Masing-masing pihak bebas menerima / menolak penawaran petukaran.
  • Masing-masing pihak saling mempercayai.
     Dalam pertukaran kedua pihak bernegosiasi untuk mencapai  kesepakatan dan terjadilah transakti. Dalam hal ini transaksi merupakan suatu pertukaran nilai antara 2 pihak / lebih, melibatkan waktu dan tempat.

8. Relationship and Networks, Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor, dll. Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan pemasaran antara perusahaan dengan stakeholer-nya (konsumen, karyawan, pemasok, distributor, dll).

9. Marketing Channels
   Guna mencapai pasar sasaran, marketer menggunakan 3 jenis saluran  pemasaran, yaitu: 
  1. Communication Channels, yaitu menyampaikan dan meneriman pesan kepada dan dari pasar sasaran.
  2. Distribution Channels, yaitu menyampaikan produk / jasa kepada pembeli.
  3. Service Channels, yaitu menyelenggarakan transaksi dengan pembeli potensial yang melibatkan warehouse, perusahaan transportasi, bank, dan perusahaan asuransi untuk memfasilitasi transaksi.
10. Supply Chain
    Menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai dan tentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke pembeli akhir.

11. Competition
    Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial. Terdapat 4 level persaingan, yaitu Brand Competition, Industri Competition, Form Competition, and  Generic Competition.

12. Marketing Environment
     Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen, dan lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan politik-legal, dan lingkungan sosial-budaya. Lingkungan yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki pengaruh pada pelaku dalam lingkungan tugas.

13. Marketing Program
    Tugas marketer adalah mengembangkan suatu program pemasaran / rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran. Pada dasarnya alat-alat dalam bauran pemasaran itu terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi. 
4.  Manajemen Pemasaran 
     adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
     Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
5.  Bauran Pemasaran
   sebagaimana yang dikatakan oleh William J. Stanton  (1993:7)  bahwa pemasaran adalah ” suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai  dengan konsep pemasaran.

  Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).


Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

6. Tujuan Sistem Pemasaran

Ada empat alternatif yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu :

  1. Memaksimalkan konsumsi, kegiatan – kegiaatan pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi maksimal yang pada gilirannya akan menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmuran maksimalbagi masyarakat.
  2. Memaksimalkan kepuasan konsumen, pandangan lain mengatakan bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan konsumen, bukan memaksimalkan konsumsi. Tetapi kepuasan konsumen sulit untuk diukur. Pertama, karena belum adanya tolak ukur kepuasan konsumen terhadap penggunaan suatu produk atau terhadap aktivitas pemasaran. Kedua, kepuasan yang diperoleh terkadang diikuti kondisi yang kurang menyenangkan, seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan. Ketiga, kepuasaan sewaktu mengkonsumsi produk tertentu (barang bergengsi) sangat relatif, yaitu tergantung pada sedikit banyaknya orang lain yang mengkonsumsi barang tersebut.
  3. Memaksimalkan pilihan, Tujuan lain dari sistem pemasaran adalah memaksimalkan ragam produk dan pilihan konsumen. Meskipun sistem ini memungkinkan konsumen untuk menemukan produk yang dengan tepat dapat memuaskan selera serta memaksimalkan gaya hiduup mereka, tetapi kompensasinya adalah peningkatan biaya. Pertama, karena produk yang semakin mahal dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan nyata dan konsumsi konsumen. Kedua, pertambahan ragam produk tentu membutuhkan lebih banyak waktu konsumen untuk menentukan pilihannya.
  4. Memaksimalkan kualitas hidup, sistem pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga barang serta jasa, kualitas lingkuungan fisik, maupun kualitas lingkungan budaya. Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa mutu hidup adalah tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran, meskipun tidak mudah mengukurnya karena setiap individu mempunyai penilaian berbeda terhadap suatu produk.
7. Pendekatan dalam mempelajari pemasaran
    Pemasaran merupakan kegiatan produktif karena menciptakan kegunaan (utility) baik kegunaan bentuk, tempat, waktu maupun milik.
Terdapat enam macam pendekatan yang biasa digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran yaitu :
  • pendekatan komoditi (commodity approach)
  • pendekatan kelembagaan (institutional approach)
  • pendekatan analitis atau efisiensi pemasaran (analytical approach)
  • pendekatan struktur tingkah laku dan penampilan pasar (SCP approach)
  • pendekatan manajemen pemasaran (marketing management approach).
    Masing-masing pendekatan tersebut tidak dapat berdiri sendiri sehingga memerlukan pendekatan lainnya agar dapat memberikan manfaat yang lebih menyeluruh. 

sumber :
http://id.shvoong.com/business-management/2003665-pengertian-pasar/
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi pemasaran/
http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran
http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/
http://teguhheriyanto.blogspot.com/2011/05/tugas-individu-pemasaran-oleh-teguh.html
http://viohichael.blogspot.com/2011/11/pendekatan-dalam-mempelajari-pemasaran.html