Selasa, 22 Maret 2016

Perkembangan dan Klasifikasi

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Kelompok 4:
Agung Rahmat Hakim      (20212370)
Nourma Humaira              (28212364)
Raymond Hezkiel             (26212064)
Tari Aprilia                       (27212295)

Kelas: 
4EB03

BAB II
Perkembangan dan Klasifikasi

Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang adadalam lingkungan operasinya. Sejarah akuntansi dan para akuntan memperlihatkan perubahan secara terus-menerus. Pada awalnya akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak. Sistem pencatatan berpasangan kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sujumlah perusahaan dagang. Industrialisasi dan pembagian kerja memerlukan adanya analisis biaya dan akuntansi manajemen. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik.
Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang? Jawabannya adalah sama seperti mengapa mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain. Kita akan dapat memahami dengan lebih baik sistem akuntansi suatu Negara dengan mengetahui faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkebangannya. Tentu saja akuntansi  berbeda dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi.
Beberapa karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
  1. Bisnis internasional
  2. Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
  3. Ketergantungan pada perdagangan internasional

Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
1.      faktor lingkungan,
2.      Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
3.      Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

PERKEMBANGAN
      Standard dan praktik akuntansi di setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar Negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa.
   Kami meyakini bahwa delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya(faktor kedelapan berikut ini) dan perkembangan akhntansi mulai digali lebih lanjut.

             Sumber Pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti amerika serikat dan inggris, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen  menjalankan perusahaan(profitabilitas) dan dirancang unutk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait

 Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana inividu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi umum (sipil) dan hukum umum(kasus). Dalam kodifikasi ,hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur kodifikasi standard dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuia disana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut kodifikasi umum aturan akuntansi digabungkan dalamhukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur, sebaliknya hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.

 Perpajakan
Di banyak Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapata dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimdalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangandan pajak akuntansi adalah sama.

Ikatan politik dan ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan , perdagangan, dan kekuatan sejenis. System pencatatan berpasangan(double-entry) yang berwal dari italia pada tahun 1400-an secara perlahan –lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan(renaissance) lainnya. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan system akuntansi yang dikembangkan di tempat lain,entah karerna dipaksakan kepada Negara-negara tersebut(seperti india) atau karena pilihan mereka sendiri(seperti Negara-negara eropa timur sekarang meniru system akuntansi menurut aturan Uni Eropa(EU).

Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait. Sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga kedalam perhitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan  menggunakan akuntansi tinggkat umum karena pengalaman mereka mengenai dengan hiperinflasi.

Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakan yang paling utama. Jenis transaksi menetukan masalah akuntansi yang dihadapi. Contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritas aset merupakan suatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini banyak perekonomian industri berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian aset tetap dan pencatatan deperesiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang  penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilain aset tidak berwujud dan sumber daya manusia, semakin berkemban

Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticade)tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Contohnya pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti jika pembaca tidak memahami akuntansi biaya. Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan disuatu negara secara umum juga rendah. Contohnya adalah negara meksiko. Pada situasi lainya, sebuah negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak, contohnya adalah negara Cina.

Budaya
Disini budaya berarti nilai-nilai dan prilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari kelembagaan disuatu negara (seperti sistem hukum ). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional :
  • Individualisme, merupakan kecendrungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang etrsususn ketat dan saling tergantung (saya versus kita)
  • Jarak kekuasaan, sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
  • Penghindaran ketidakpastian, penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan masa depan yang tidak pasti.
  • Maskulinitas, maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat dapat ditekan daripada hubungan dan perhatian. Beberapa ahli sekarang menyebutnya orientasi pencapaian.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi. Dan mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
  • Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian : prefensi terhadap pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadapke patuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan. Profesionalisme lebih mungkin diterima disuatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang lebih kecil dimana terdapat perhatian atas hak yang sama, dimana terdapat kepercayaan akan adanya kebutuhan untuk membenarkan penegakan hukum dan atura.
  • Keseragaman versus fleksibilitas: prefensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu. Prefensi terhadap keseragaman bersifat konsisten dengan prefensi terhadap penghindaran ketidak pastian kuat yang menimbulkan perhatian terhadap hukum dan aturan dan kode etik yang kaku, kebutuhan terhadap aturan dan regulasi tertulis penghormatan terhadap kesesuaian dan pencarian kebenaran dan nilai yang absolut dan utama. Keseragaman juga lebih mudah difasilitasi oleh suatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang besar dimana penerapan hukum dan kode karakter  yang seragam lebih mudah untuk diterima
  • Konservatisme versus optimisme: suatu prefensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidak pastian dimasa depan, dari pada memilih pendekatan yang sekedar optimis namun beresiko. Prefensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat, berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebtuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati untuk menangani ketidakpastian peristiwa dimasa depan. Penekanan terhadap pencapaian dan kerja individu dapat mendorong pendekatan atas pengukuran yang relatif kurang konservatif.
  • Kerahasian versus transparansi: prefensi atas kerahasian dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesedian untuk mengungkapkan informasi kepada publik. Prefensi terhadap kerahasian merupakan hal yang konsisten  dengan penghindaran ketidak pastian yang kuat dan timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan untuk mempertahankan keamanan. Masyarakat yang lebih menekankan pada kualitas hidup, masyarakat, dan lingkungan akan cenderung untuk lebih terbuka khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.

                 Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1.         Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law).
2.         Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran.
3.         Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank.
4.         Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan system akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5.   Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6.         Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7.         Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8.         Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9.         Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10.     Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11.     Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12.     Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.

NEGARA YANG DOMINAN DALAM PERKEMBANGAN PRAKTEK AKUNTANSI
Beberapa negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a.          Prancis
b.         Jepang
c.          Amerika Serikat
Dalam perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
Akuntansi Internasional adalah dimensi internasional dalam akuntansi sebagai pengguna (users), hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan akuntansi dari prespektif internasional (global) serta aturan-aturan dan standar akuntansi pada beberapa Negara.

REFERENSI:
Blogspot. http://maristafitri.blogspot.co.id diakses pada 21 Maret 2016 pukul 15.27
Frederick. D.S Choi, Garry. K. Meek. 2010. International Accounting. Jakarta: Salemba Empat