AKUNTANSI INTERNASIONAL
Kelompok 4:
Agung Rahmat Hakim (20212370)
Nourma Humaira (28212364)
Raymond Hezkiel (26212064)
Tari Aprilia (27212295)
Kelas:
4EB03
BAB II
Perkembangan dan Klasifikasi
Akuntansi harus memberikan respons
terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan
kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang adadalam lingkungan
operasinya. Sejarah akuntansi dan para akuntan memperlihatkan perubahan secara
terus-menerus. Pada awalnya akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan untuk
jasa perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak. Sistem pencatatan
berpasangan kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sujumlah perusahaan
dagang. Industrialisasi dan pembagian kerja memerlukan adanya analisis biaya
dan akuntansi manajemen. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan
dan auditing secara periodik.
Mengapa kita harus mengetahui bagaimana
dan mengapa akuntansi berkembang? Jawabannya adalah sama seperti mengapa
mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain. Kita akan dapat memahami
dengan lebih baik sistem akuntansi suatu Negara dengan mengetahui faktor-faktor
dasar yang mempengaruhi perkebangannya. Tentu saja akuntansi berbeda dari satu tempat ke tempat lain di
seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk
memahami mengapa hal itu terjadi.
Beberapa
karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara
lain:
- Bisnis internasional
- Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
- Ketergantungan pada perdagangan internasional
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa
ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam
dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
1. faktor
lingkungan,
2. Internasionalisasi
dari disiplin akuntansi, dan
3. Internasionalisasi
dari profesi akuntansi.
PERKEMBANGAN
Standard dan praktik akuntansi di
setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara faktor
ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya
perbedaan antar Negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa.
Kami
meyakini bahwa delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan
dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah
sosial, dan atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh
para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya(faktor
kedelapan berikut ini) dan perkembangan akhntansi mulai digali lebih lanjut.
Sumber Pendanaan
Sumber Pendanaan
Di Negara-negara dengan
pasar ekuitas yang kuat, seperti amerika serikat dan inggris, akuntansi
memiliki focus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan(profitabilitas) dan dirancang unutk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait
Sistem Hukum
Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan
bagaimana inividu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar: kodifikasi umum (sipil) dan hukum umum(kasus). Dalam kodifikasi
,hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur
kodifikasi standard dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuia
disana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut kodifikasi umum aturan
akuntansi digabungkan dalamhukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan
mencakupi banyak prosedur, sebaliknya hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.
Perpajakan
Perpajakan
Di banyak Negara,
peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan
harus mencatat pendapata dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimdalam
keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangandan pajak akuntansi adalah
sama.
Ikatan politik dan ekonomi
Ikatan politik dan ekonomi
Ide dan teknologi
akuntansi dialihkan melalui penaklukan , perdagangan, dan kekuatan sejenis.
System pencatatan berpasangan(double-entry) yang berwal dari italia pada tahun
1400-an secara perlahan –lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan
gagasan-gagasan pembaruan(renaissance) lainnya. Banyak Negara-negara berkembang
menggunakan system akuntansi yang dikembangkan di tempat lain,entah karerna
dipaksakan kepada Negara-negara tersebut(seperti india) atau karena pilihan
mereka sendiri(seperti Negara-negara eropa timur sekarang meniru system akuntansi
menurut aturan Uni Eropa(EU).
Inflasi
Inflasi
Inflasi mengaburkan
biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset
dan beban-beban terkait. Sementara di sisi lain melakukan peningkatan
berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali
menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga kedalam
perhitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tinggkat umum karena
pengalaman mereka mengenai dengan hiperinflasi.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi
jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakan yang paling utama. Jenis transaksi menetukan masalah akuntansi yang
dihadapi. Contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritas
aset merupakan suatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal
yang kurang berkembang. Saat ini banyak perekonomian industri berubah menjadi
perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian aset tetap dan
pencatatan deperesiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi
semakin kurang penting.
Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilain aset tidak berwujud
dan sumber daya manusia, semakin berkemban
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik
akuntansi yang sangat rumit (sophisticade)tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Contohnya pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti jika pembaca tidak memahami akuntansi biaya.
Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan
disuatu negara secara umum juga rendah. Contohnya adalah negara meksiko. Pada
situasi lainya, sebuah negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim
warganya ke negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak, contohnya
adalah negara Cina.
Budaya
Budaya
Disini budaya berarti
nilai-nilai dan prilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya
mendasari kelembagaan disuatu negara (seperti sistem hukum ). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional :
- Individualisme, merupakan kecendrungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang etrsususn ketat dan saling tergantung (saya versus kita)
- Jarak kekuasaan, sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
- Penghindaran ketidakpastian, penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan masa depan yang tidak pasti.
- Maskulinitas, maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat dapat ditekan daripada hubungan dan perhatian. Beberapa ahli sekarang menyebutnya orientasi pencapaian.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede,
Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi.
Dan mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik
pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
- Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian : prefensi terhadap pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadapke patuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan. Profesionalisme lebih mungkin diterima disuatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang lebih kecil dimana terdapat perhatian atas hak yang sama, dimana terdapat kepercayaan akan adanya kebutuhan untuk membenarkan penegakan hukum dan atura.
- Keseragaman versus fleksibilitas: prefensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu. Prefensi terhadap keseragaman bersifat konsisten dengan prefensi terhadap penghindaran ketidak pastian kuat yang menimbulkan perhatian terhadap hukum dan aturan dan kode etik yang kaku, kebutuhan terhadap aturan dan regulasi tertulis penghormatan terhadap kesesuaian dan pencarian kebenaran dan nilai yang absolut dan utama. Keseragaman juga lebih mudah difasilitasi oleh suatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang besar dimana penerapan hukum dan kode karakter yang seragam lebih mudah untuk diterima
- Konservatisme versus optimisme: suatu prefensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidak pastian dimasa depan, dari pada memilih pendekatan yang sekedar optimis namun beresiko. Prefensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat, berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebtuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati untuk menangani ketidakpastian peristiwa dimasa depan. Penekanan terhadap pencapaian dan kerja individu dapat mendorong pendekatan atas pengukuran yang relatif kurang konservatif.
- Kerahasian versus transparansi: prefensi atas kerahasian dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesedian untuk mengungkapkan informasi kepada publik. Prefensi terhadap kerahasian merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidak pastian yang kuat dan timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan untuk mempertahankan keamanan. Masyarakat yang lebih menekankan pada kualitas hidup, masyarakat, dan lingkungan akan cenderung untuk lebih terbuka khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan
sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap
pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem
Hukum
Kodifikasi standar-standar dan
prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara
yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non
legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam
sektor swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum
umum (common law).
2. Sistem
Politik
Sistem politik yang ada pada suatu
negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor”
dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh,
akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke
negara-negara persemakmuran.
3. Sifat
Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas
saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan
akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank.
4. Perbedaan
Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Perusahaan konglomerasi besar yang
beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik
pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan
produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan system
akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5. Iklim
Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan
dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah
pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat
konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan kondisi
keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada
pajak, bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi
sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6. Tingkat
Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen
bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan
akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen
bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal
tersebut tidak akan ada gunanya.
7. Tingkat
Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan
prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak
tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan
pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS.
Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar
akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara
Amerika Selatan.
8. Ada
Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan
legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di
AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan
Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi
tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang
begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi
kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10. Tahap
pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi
pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda dengan negara
industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan
kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual
yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11. Pola
pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil
mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga
memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara
yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12. Status
Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme
akuntansi yang terorganisir dan sumber
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
NEGARA
YANG DOMINAN DALAM PERKEMBANGAN PRAKTEK AKUNTANSI
Beberapa
negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a. Prancis
b. Jepang
c. Amerika
Serikat
Dalam perkembangannya negara Prancis dan
Jepang masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat
dari perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini
didasarkan pada IFRS yang ada.
Akuntansi Internasional adalah dimensi
internasional dalam akuntansi sebagai pengguna (users), hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan akuntansi dari prespektif internasional (global) serta
aturan-aturan dan standar akuntansi pada beberapa Negara.
REFERENSI:
Frederick. D.S Choi,
Garry. K. Meek. 2010. International
Accounting. Jakarta: Salemba Empat